Sabtu, 30 November 2013

Digital Sculptin



Digital Sculpting ini menggunakan software Blender , Blender ini digunakan untuk membuat animasi-animasi 3D , disini saya akan membuat sebuah cangkir di dalam Blender.

Langkah pertama kita membuka aplikasi blendernya dan langsung membuat didalamnya , tampilan awal pada aplikasi ini , seperti gambar dibawah ini ;

Kemudian untuk membuat awalnya kita masukkan cylinder , ini ada didalam Add – Mesh – dan pilih Cylinder , disini kita ganti ukuran yang awalnya 32 menjadi 17 di dalam Vertices

Kemudian kita klik object mode dan kita pilih edit mode , lalu kita ke pengaturan dan kita pilih solidify, disini untuk memberikan ketebalan cap atasnya , kita ganti menjadi 0,1. Selanjutnya kita pilih view untuk mengubah tampilannya, kita pilih front. Tampilannya seperti dibawah ini ;

Selanjutnya kita membuat jarak untuk tempat gagang cangkirnya , caranya ctrl+r dan kita mainkan rool yang ada dimouse, lalu klik sembarang , untuk membuat gagang cangkirnya kita klik 2 untuk tempatnya dan lalu pilih tombol E untuk menariknya , bisa dilihat seperti gambar dibawah ini ;
Kemudian kita pencet ctrl+r untuk mengubah siku gagang ata +45 dan bawah -45 , lalu shift+klik kanan untuk menutup gagangnya dan lalu kita masuk ke pengaturan ke subdivision suface untuk membuat cupnya dan ganti menjadi 3 semua , hasilnya seperti dibawah ini :


Ini adalah digital scuplting pada sebuah cangkir .

Digital Sculpting ini menggunakan software Blender , Blender ini digunakan untuk membuat animasi-animasi 3D , disini saya akan membuat sebuah cangkir di dalam Blender.
Add caption
Langkah pertama kita membuka aplikasi blendernya dan langsung membuat didalamnya , tampilan awal pada aplikasi ini , seperti gambar dibawah ini ;
Kemudian untuk membuat awalnya kita masukkan cylinder , ini ada didalam Add – Mesh – dan pilih Cylinder , disini kita ganti ukuran yang awalnya 32 menjadi 17 di dalam Vertices
Kemudian kita klik object mode dan kita pilih edit mode , lalu kita ke pengaturan dan kita pilih solidify, disini untuk memberikan ketebalan cap atasnya , kita ganti menjadi 0,1. Selanjutnya kita pilih view untuk mengubah tampilannya, kita pilih front. Tampilannya seperti dibawah ini ;
Selanjutnya kita membuat jarak untuk tempat gagang cangkirnya , caranya ctrl+r dan kita mainkan rool yang ada dimouse, lalu klik sembarang , untuk membuat gagang cangkirnya kita klik 2 untuk tempatnya dan lalu pilih tombol E untuk menariknya , bisa dilihat seperti gambar dibawah ini ;
Kemudian kita pencet ctrl+r untuk mengubah siku gagang ata +45 dan bawah -45 , lalu shift+klik kanan untuk menutup gagangnya dan lalu kita masuk ke pengaturan ke subdivision suface untuk membuat cupnya dan ganti menjadi 3 semua , hasilnya seperti dibawah ini :

Ini adalah digital scuplting pada sebuah cangkir .


Minggu, 10 November 2013

Digital Sculpting 2

Digital Sculpting
Digital sculpting, Virtual sculpting atau sering disebut computer sculpting merupakan suatu pemodelan geometrik. Bill dan Lodha (Bill and Lodha, 1994) memberikan definisi  virtual sculpting sebagai pemodelan geometrik yang interaktif dimana tujuan dan cara-cara sculpture tradisional diemulasikan. Tujuan yang dimaksud adalah mendesain objek 3D yang  free-form. Sedangkan cara-cara yang dimaksud adalah manipulasi secara langsung terhadap bahan dengan menggunakan tangan atau manipulasi secara tidak langsung dengan menggunakan peralatan sculpting (sculpting tools). Pada  Virtual sculpting, ada beberapa hal yang harus dipenuhi. Yang pertama, representasi objek yang digunakan haruslah memiliki karakteristik yang semirip-miripnya dengan bahan-bahan pada kehidupan nyata, dan bisa membentuk bentuk yang sebebas-bebasnya. Kedua, representasi objek yang digunakan memungkinkan objek dapat dirender dengan cepat, agar tidak menjadi hambatan dalam proses sculpting yang real-time. Ketiga, desain dan mekanisme kerja  virtual sculpting tools (untuk selanjutnya,  virtual sculpting  tools akan disebut dengan  tool) harus seintuitif mungkin dan dapat digunakan untukmelakukan manipulasi bentuk serumit mungkin. Keempat, komputasi yang dilakukan untuk proses  sculpting tidak terlalu komplek, sehingga proses sculpting bisa dilakukan secara real-time. Beberapa sistem  virtual sculpting telah dikembangkan sebelumnya. Sederberg dan Parry mengenalkan  Free-Form Deformation (FFD) untuk melakukan solid modeling (Sederberg and Parry, 1986). Pada FFD, penggunaan  tool sulit diterapkan karena manipulasi objeknya bersifat tidak langsung. Hsu, Huges, dan Kaufman mengenalkan  Direct Manipulation Free-Form Deformation (DMFFD), yang merupakan pengembangan dari FFD (Hsu, Huges, dan Kaufman, 1992). Pada DMFFD, penerapan  tool menjadi lebih mudah. Hsu menggunakan  tool sederhana untuk melakukan operasi pushing dan pulling pada vertex-vertex yang dipilih. Hilton dan Egbert (Hilton dan Egbert, 1994) mengenalkan tool berbasis vector field. Collision detection antara  tool dan objek ditentukan dengan melihat apakah titik-titik objek berada didalam wilayah  tool. Disini bentuk-bentuk  tool yang dapat diterapkan terbatas pada bentuk-bentuk sederhana. Bill dan Lodha (Bill and Lodha, 1994) pada sistem yang dinamai SAM-IAM, memanfaatkan persamaan superkudratik untuk mendefinisikan  tool, yang digunakan untuk melakukan pemodelan pada polygon mesh.
Sculpting Technology
Suatu sistem  virtual sculpting telah dibangun dengan menggunakan metode yang diajukan. Dengan model  tool yang diajukan,  tool dapat dibentuk dalam bentuk-bentuk yang rumit dan dapat dengan mudah dibuat dari gambar sketsa. Kemampuan pemodelan sistem sangat baik. Pemodelan dapat dilakukan secara intuitif dan real-time. Dengan menggunakan sistem yang dibangun, pengguna yang belum berpengalaman dapat menciptakan model yang cukup rumit dalam waktu yang cukup singkat. Kecepatan deformasi yang dihasilkan oleh metode yang diajukan sangat baik. Kecepatan yang dihasilkan memungkinkan pengguna dapat melakukan pemodelan secara  real-time dengan benar-benar nyaman.

Sumber : http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-15742-Paper-489023.pdf
              


Minggu, 20 Oktober 2013

Digital Sculpting

PENDAHULUAN

sebelum menjelaskan sedikit isi paper ini , terlebih dahulu saya ingin menjelaskan apa yang dimaksud dengan Digital Sculpting.

Digital sculpting, juga dikenal sebagai Modeling Sculpt atau Sculpting 3D, adalah penggunaan perangkat lunak yang menawarkan alat untuk mendorong, menarik atau memanipulasi objek digital seolah-olah itu terbuat dari bahan kehidupan nyata seperti tanah liat, patung.

Didalam Digital Sculpting ini ada 2 penjelasan diantaranya : Sculpting Technology dan Uses.

Sculpting Technology Geometri yang digunakan dalam program digital sculpting untuk mewakili model dapat bervariasi, masing-masing menawarkan keuntungan yang berbeda dan keterbatasan. Mayoritas alat digital sculpting di pasar menggunakan geometri berbasis mesh, di mana obyek diwakili oleh permukaan mesh saling poligon yang dapat mendorong dan menarik sekitar. Ini agak mirip dengan proses fisik mengalahkan pelat tembaga untuk memahat adegan lega. Digital sculpting lainnya menggunakan geometri berbasis voxel, di mana volume objek adalah elemen dasar. Bahan dapat ditambahkan dan dihapus, seperti mematung di tanah liat. Alat lainnya masihmenggunakan lebih dari satu representasi geometri dasar. Sebuah keuntungan dari program berbasis mesh bahwa mereka mendukung mematung di beberapa resolusi pada model tunggal. Area model yang halus rinci dapat memiliki poligon sangat kecil sementara daerah lain dapat memiliki poligon besar. Dalam banyak program berbasis mesh, mesh dapat diedit pada berbagai tingkat detail, dan perubahan pada satu tingkat akan merambat ke tingkat yang lebih tinggi dan lebih rendah dari model yang detail. Keterbatasan mematung berbasis mesh topologi tetap mesh, susunan spesifik dari poligon dapat membatasi cara di mana rinci dapat ditambahkan atau dimanipulasi.

Sebuah keuntungan dari mematung berbasis voxel adalah bahwa voxel memungkinkan kebebasan penuh atas bentuk. Topologi model dapat diubah terus menerus selama proses patung sebagai bahan yang ditambahkan dan dikurangi, yang membebaskan pematung dari mempertimbangkan tata letak poligon di permukaan model. Voxel, bagaimanapun, adalah lebih terbatas dalam menangani berbagai tingkat detail. Tidak seperti pemodelan berbasis mesh, perubahan luas dibuat untuk voksel pada tingkat rendah detail benar-benar dapat merusak rincian halus. Interaksi dengan alat digital sculpting dapat bervariasi dari mouse komputer standar untuk tablet pena digital yang menyediakan sensitivitas tekanan, yang dapat menyediakan fungsionalitas tambahan untuk sebagian besar perangkat lunak mematung. Beberapa tools bahkan mendukung patung dengan perangkat input haptic.


Uses Digital sculpting masih merupakan metode yang sangat baru, tetapi telah menjadi sangat populer dalam beberapa tahun belakangan ini. Sculpting dapat memperkenalkan rincian untuk jerat yang lain akan sulit atau tidak mungkin untuk membuat menggunakan teknik pemodelan 3D tradisional. Hal ini membuat lebih baik untuk mencapai hasil photorealistic dan hyperrealistic. Sculpting terutama digunakan dalam model organik tinggi poli (penciptaan model 3D yang terutama terdiri dari kurva atau permukaan tidak teratur, sebagai lawan pemodelan permukaan yang keras). Hal ini dapat membuat jerat sumber untuk model permainan poli rendah yang digunakan dalam video game. Dalam hubungannya dengan pemodelan 3D lainnya dan teknik texturing dan pemetaan Pemindahan dan normal, itu sangat dapat meningkatkan penampilan jerat permainan sering ke titik photorealism. Beberapa program mematung seperti 3D-Coat, Zbrush, Mudbox dan menawarkan cara untuk mengintegrasikan alur kerja mereka dengan 3D modeling tradisional dan program rendering. Sebaliknya, aplikasi pemodelan 3D seperti 3ds Max dan Modo sekarang menggabungkan kemampuan mematung juga, meskipun ini biasanya kurang maju dibandingkan alat yang ditemukan dalam aplikasi mematung-spesifik.
Tinggi poli memahat juga banyak digunakan dalam CG karya seni untuk film, desain industri, seni, ilustrasi fotorealistik, dan untuk prototyping dalam pencetakan 3D.



sumber : - wikipedia.com
               - id.shavoong.com